Masa Orde Lama: Era Soekarno di Indonesia
Masa Orde Lama adalah periode dalam sejarah Indonesia yang berlangsung dari tahun 1959 hingga 1966, ditandai dengan kepemimpinan Presiden Soekarno. Periode ini diawali dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan mengembalikan UUD 1945 sebagai dasar negara.
Ciri-ciri Orde Lama
- Nasionalisme dan Anti-Imperialisme: Soekarno sangat menjunjung tinggi semangat nasionalisme dan anti-imperialisme. Beliau berusaha membangun Indonesia sebagai negara yang kuat dan mandiri.
- Demokrasi Terpimpin: Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Soekarno menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin di mana kekuasaan terpusat pada Presiden.
- Konfrontasi dengan Malaysia: Indonesia terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia yang berdampak pada perekonomian dan stabilitas politik dalam negeri.
- Gerakan Non-Blok: Indonesia aktif dalam gerakan non-blok, yaitu gerakan negara-negara yang tidak ingin berpihak pada blok Barat atau Timur dalam Perang Dingin.
Latar Belakang Terbentuknya Orde Lama
- Kegagalan Demokrasi Liberal: Sistem demokrasi liberal yang diterapkan setelah kemerdekaan dianggap gagal karena menimbulkan instabilitas politik dan kesulitan mencapai konsensus nasional.
- Dekrit Presiden 5 Juli 1959: Dekrit ini menjadi titik balik yang menandai dimulainya era Orde Lama.
Peristiwa Penting Selama Orde Lama
- Pembentukan MPRS dan DPAS: Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk sebagai lembaga tertinggi negara.
- Konfrontasi dengan Malaysia: Konfrontasi ini berdampak pada perekonomian dan stabilitas politik Indonesia.
- G30S/PKI: Peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh sekelompok anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Akhir dari Orde Lama
Orde Lama berakhir pada tahun 1966 dengan naiknya Jenderal Soeharto ke tampuk kekuasaan. Peristiwa G30S/PKI menjadi salah satu faktor utama yang memicu berakhirnya era Soekarno.
Dampak Orde Lama
Orde Lama memiliki dampak yang signifikan terhadap perjalanan bangsa Indonesia, baik positif maupun negatif. Beberapa di antaranya adalah:
- Positif:
- Memperkuat semangat nasionalisme.
- Meningkatkan peran Indonesia di kancah internasional.
- Negatif:
- Terjadinya pelanggaran HAM.
- Melemahnya perekonomian.
- Instabilitas politik.