
Kedatangan Hindu-Buddha dan Pengaruhnya di Bali
Bali dikenal sebagai pulau dengan budaya Hindu yang kuat, namun sedikit yang mengetahui bagaimana Hindu dan Buddha pertama kali masuk ke Bali dan berkembang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Kedatangan agama Hindu-Buddha ke Bali membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek, mulai dari kepercayaan, seni, arsitektur, hingga sistem sosial.
Lantas, bagaimana sejarah masuknya Hindu-Buddha ke Bali, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebudayaan Bali hingga saat ini?
Kedatangan Hindu-Buddha ke Bali
a. Hubungan Perdagangan dan Penyebaran Agama
Pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Bali melalui jalur perdagangan laut yang berkembang sejak awal abad pertama Masehi. Para pedagang dari India dan Tiongkok membawa tidak hanya barang dagangan tetapi juga ajaran Hindu dan Buddha ke Nusantara, termasuk ke Bali.
- Pengaruh India: Melalui jalur perdagangan dengan kerajaan-kerajaan India, terutama dari dinasti Gupta dan Pallava, ajaran Hindu mulai diperkenalkan di Bali.
- Pengaruh Tiongkok: Selain India, pengaruh Buddha juga datang dari Tiongkok melalui misi dagang dan perjalanan biksu seperti Fa Hsien dan I-Tsing.
b. Bukti Awal Kedatangan Hindu-Buddha di Bali
Beberapa peninggalan sejarah membuktikan bahwa ajaran Hindu-Buddha sudah hadir di Bali sejak zaman kuno.
- Prasasti Blanjong (abad ke-9): Ditemukan di Sanur, prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan Sanskerta, menandakan pengaruh Hindu di Bali pada masa pemerintahan Sri Kesari Warmadewa.
- Candi Gunung Kawi: Struktur batu yang menyerupai candi di Jawa menunjukkan pengaruh arsitektur Hindu-Buddha yang kuat.
- Arca dan Relief di Goa Gajah: Menunjukkan sinkretisme antara ajaran Hindu dan Buddha di Bali.
Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Budaya Bali
a. Sistem Kepercayaan dan Ritual
Hindu dan Buddha membawa sistem kepercayaan yang kemudian berkembang menjadi agama dan tradisi unik di Bali.
- Sistem Catur Varna: Konsep ini diterapkan dalam sistem sosial Bali yang membagi masyarakat ke dalam empat golongan, mirip dengan kasta di India.
- Konsep Tri Hita Karana: Filosofi keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan yang masih dipegang erat oleh masyarakat Bali hingga saat ini.
- Upacara Keagamaan: Seperti Ngaben (kremasi) dan Odalan (peringatan hari suci pura), yang berakar dari ajaran Hindu.
b. Arsitektur dan Seni
Pengaruh Hindu-Buddha juga terlihat dalam arsitektur pura dan seni pertunjukan di Bali.
- Pura sebagai pusat ibadah: Pura di Bali memiliki bentuk dan tata letak yang mirip dengan kuil Hindu di India, tetapi dikombinasikan dengan unsur lokal Bali.
- Seni Tari dan Wayang: Tarian seperti Barong, Legong, dan Kecak terinspirasi dari kisah Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata.
- Seni Ukir dan Patung: Motif-motif Hindu seperti dewa-dewi, naga, dan garuda sering ditemukan dalam karya seni ukir dan patung di Bali.
c. Sistem Pemerintahan dan Hukum
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Bali memiliki sistem pemerintahan yang dipengaruhi oleh konsep kerajaan di India.
- Dinasti Warmadewa (abad ke-9 – 14): Salah satu dinasti yang pertama kali membawa sistem pemerintahan Hindu ke Bali.
- Hukum Adat Bali: Banyak aturan dalam hukum adat Bali yang berasal dari kitab-kitab Hindu seperti Manawa Dharmasastra.
Hindu-Buddha dan Sinkretisme di Bali
Meskipun Hindu lebih dominan di Bali, pengaruh Buddha tetap terasa, terutama dalam konsep spiritual.
- Pura-pura dengan elemen Buddha: Seperti Pura Agung Jagatnatha dan Goa Gajah, yang menunjukkan perpaduan Hindu-Buddha.
- Konsep Dewa-Dewi: Beberapa ajaran Buddha Mahayana bercampur dengan Hindu di Bali, menciptakan sistem kepercayaan yang unik.