Sejarah Kerajaan Mataram di Indonesia
Kerajaan Mataram di Indonesia terbagi menjadi dua periode Mataram Kuno dan Mataram Islam.
Mataram Kuno (732 – 929 M)
- Didirikan oleh Raja Sanjaya dari Dinasti Sanjaya pada tahun 732 M di wilayah Mataram, Jawa Tengah.
- Berpusat di Banyuwangi, Jawa Timur, pada masa pemerintahan Mpu Sindok (929-947 M).
- Menganut agama Hindu dan Buddha.
- Meninggalkan banyak peninggalan bersejarah, seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Candi Sewu.
- Runtuh pada tahun 929 M akibat serangan Kerajaan Sriwijaya.
Mataram Islam (1586 – 1755 M)
- Didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1586 M di wilayah Kotagede, Yogyakarta.
- Berpusat di Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.
- Menganut agama Islam.
- Mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645 M).
- Berperang melawan VOC selama bertahun-tahun.
- Membagi wilayahnya menjadi dua kerajaan: Kasunanan Surakarta (1755 M) dan Kesultanan Yogyakarta (1755 M).
Beberapa Tokoh Penting dalam Sejarah Mataram:
- Raja Sanjaya: Pendiri Mataram Kuno.
- Mpu Sindok: Raja Mataram Kuno yang memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur.
- Panembahan Senopati: Pendiri Mataram Islam.
- Sultan Agung Hanyokrokusumo: Raja Mataram Islam yang mencapai puncak kejayaan.
- Pangeran Diponegoro: Pahlawan nasional yang melawan VOC.
Kerajaan Mataram memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dan memainkan peran penting dalam perkembangan budaya dan politik di Indonesia. Peninggalan-peninggalannya masih dapat dilihat hingga saat ini dan menjadi bukti kejayaan kerajaan di masa lampau.